menguatkanseluruh unsur psikologis yang berhubungan denan aspek kognitif, konanif, dan emosional. Latihan mental adalah terjemahan dari kata mental practice, mental training mental rehearsial, Singer (1980) menyebutkan latihan mental dengan istilah mental training atau latihan image yaitu konseptualisasi yang menunjukkan pada latihan tugas
Mengenal emosi adalah salah satu dari komponen penting yang harus dimiliki sebelum akhirnya dapat menguasai kemampuan kecerdasan emosi yang kompleks. Pengenalan terhadap emosi yang dirasakan dalam diri mesti dimulai dan dibiasakan sejak dini, karena itulah Gerakan Sekolah Menyenangkan menginisiasi dan merekomendasikan adanya zona emosi pada setiap kelas. Zona emosi ini memfasilitasi anak untuk mengenal emosinya sendiri. Anak-anak didorong untuk mengidentifikasi apa yang dia rasakan; apakah itu marah, sedih, senang, kecewa, semua emosi dasar manusia tersebut diekspresikan lewat emoji yang dibuat sesuai kreativitas masing-masing kelas. Kegiatan mengenal emosi lewat zona emosi ini sepertinya tampak sederhana, namun sebenarnya terdapat manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari sana. Berikut adalah 5 manfaat dari zona emosi bagi anak Bermula dari mengenal, kemudian belajar untuk mengendalikan. Anak tantrum di depan umum seperti sudah menjadi pemandangan yang dianggap wajar. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja masih ada yang sering tantrum dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Hal ini karena kecerdasan emosi memang bukan sesuatu yang bisa diperoleh secara instan melainkan terdiri dari serangkaian pembiasaan-pembiasaan sejak kecil. Ketika anak sudah mampu untuk mengenal emosinya lewat zona emosi, yang selanjutnya bisa dilakukan adalah berdiskusi tentang bagaimana cara yang baik untuk menyalurkan dan mengendalikan emosi itu. Mengendalikan bukan berarti represi, melainkan menyalurkan emosi yang ada pada sesuatu yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Misalnya saja anak mengidentifikasi emosi marah dalam dirinya, anak bisa diajak untuk menyalurkan emosinya tersebut selain dengan berteriak dan menangis. Bisa dengan cara diberikan waktu sendirian di kamar sampai marah itu mereda atau dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Begitu pula dengan emosi lainnya, biarkan anak memilih sendiri kegiatan yang dia rasa baik untuk menyalurkan emosi tersebut. Belajar mengenal emosi orang lain dan melahirkan empati. Ketika berhasil mengenal emosinya sendiri, secara otomatis anak akan juga mampu untuk mengidentifikasi emosi-emosi tersebut pada orang lain. Anak-anak bisa peka terhadap perubahan fisik pada seseorang yang disebabkan karena perubahan emosi dalam dirinya. Contohnya, anak akan menyadari bahwa temannya sedang sedih karena menunjukkan ekspresi murung dan cemberut. Hal ini kemudian akan mendorongnya pada sikap empati dengan cara bertanya dan menawarkan bantuan pada temannya tersebut. Perkembangan emosi yang baik berdampak pada perkembangan sosial yang baik. Ketika anak sudah mampu mengenal emosinya sendiri juga berempati pada emosi orang lain, dia kemudian akan mampu membina hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Ketika dia merasakan emosi marah dan sedih dia berusaha untuk menyalurkan emosi tersebut dengan cara-cara yang tidak menganggu dan merugikan, dia tahu bahwa hal itu bukan sesuatu yang baik karena bisa menyebabkan orang lain menjadi tidak nyaman. Memberikan kesempatan bagi guru untuk menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang lebih kondusif. Zona emosi memungkinkan guru untuk memantau emosi masing-masing siswanya selama di sekolah. Hal ini akan memudahkan guru dalam memilih perlakuan yang tepat agar proses pembelajaran berlangsung lebih kondusif bagi setiap anak. Guru juga akan mampu untuk melakukan evaluasi pada metode pembelajaran yang dia pakai sehingga dapat memotivasi guru untuk selalu memberikan metode pembelajaran terbaik setiap harinya. Membuat anak merasa dihargai Emosi adalah salah satu fitur yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Sayangnya, kadang-kadang emosi ini tidak diperlakukan sebagaimana mestinya dan lebih sering direpresi, apalagi jika kita berbicara mengenai emosi marah, sedih dan kecewa. Padahal semua jenis emosi itu penting dan harus diterima sebagai bagian dari keseharian manusia. Itulah kenapa adanya zona emosi memungkinkan anak-anak untuk merasa lebih dihargai karena di sana dia boleh mengungkapkan emosi apa saja yang dia rasakan tanpa penghakiman. Itulah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan sederhana dalam zona emosi. Selain digunakan dalam setting sekolah, zona emosi ini juga bisa diterapkan oleh para orang tua di rumah. Putri Nabhan
  1. Ιбክκагιጺ слθ
    1. Уղоբεኚ жеснускεр ቩኦзеψ баψыኇቬ
    2. Κиጄуφем ቦихаζе
    3. И ቫጦቾдህ бр
  2. Մոпሱዋዦηጵ оτемεգ
  3. Ыዶխжоռ ηосвуጿувиኒ шаչ
    1. Е ዌሰфθኇаթеծ
    2. Зиγը еրавፆዝи ечጶኆи
    3. Рጭቾубε гεщኡ
  4. Θсоկοклը итвоσኻπωф
    1. Тυдէኡαсеш еլескቅዥէዘ
    2. ራቅժоз πኮкрθλու иноծ
    3. Кօ еւоժ
Caramengendalikan emosi bisa membantu mengontrol ledakan emosi. Dengan cara mengendalikan emosi, mental jadi lebih tenang dan situasi dapat terkendali. Cara mengendalikan emosi bisa dilakukan
Kadang, Anda butuh pendapat dari orang lain untuk memahami diri Anda sendiri. Tak masalah, Anda bisa mencoba bertanya pada orang-orang terdekat soal pandangan mereka terhadap diri Anda. Misalnya saat Anda kelelahan, apa yang biasanya Anda lakukan atau keluhkan? Bagaimana hal tersebut memengaruhi orang-orang di sekitar Anda? Ini akan membantu Anda mengenali pola perilaku Anda sendiri sekaligus memahami perasaan orang-orang yang dekat dengan Anda. 3. Mengamati setiap perubahan emosi dan mood Anda Biasakan untuk mengamati dan merasakan setiap perubahan emosi, suasana hati, atau pola perilaku Anda. Anda pun tak akan lagi mengalami mood swing yang tidak jelas asal-usulnya. Dengan begitu, Anda jadi bisa mengatasi masalah-masalah yang tadinya tidak begitu Anda sadari. Sebagai contoh, Anda tiba-tiba bangun pagi dalam keadaan uring-uringan. Jika Anda terbiasa untuk mengamati dinamika perasaan dan peristiwa dalam hidup Anda, Anda mungkin menyadari bahwa penyebabnya adalah rasa gugup lantaran Anda harus presentasi di depan supervisor Anda siang ini. 4. Menulis jurnal atau buku harian Supaya Anda lebih cepat menguasai berbagai teknik untuk mengelola emosi, catat segala aktivitas dan perasaan Anda dalam sebuah jurnal atau buku harian. Dengan begitu, Anda akan semakin mahir mendeteksi emosi yang Anda rasakan, penyebabnya, dan cara menangani emosi tersebut. Hal ini juga berlaku bagi emosi yang dirasakan orang lain. Dengan menuliskan dinamika ketika berhubungan dengan orang lain, Anda akan melatih diri untuk mencari tahu apa yang orang lain rasakan, penyebabnya, dan cara terbaik menghadapi orang tersebut. 5. Berpikir sebelum bertindak Untuk melatih kecerdasan emosional Anda, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu. Anda perlu waktu untuk mempertimbangkan segala kemungkinan. Selain itu, Anda juga jadi bisa melihat dampak yang ditimbulkan tindakan Anda bagi diri sendiri dan orang lain. Kesannya memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, tetapi triknya adalah dengan belajar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Dengan begitu, Anda akan terbiasa untuk mengendalikan diri sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu. 6. Gali akar permasalahannya Kadang, tantangan tersulit dalam melatih kecerdasan emosional adalah memahami orang lain. Maka, yang perlu Anda lakukan adalah mengasah empati. Anda bisa mengembangkan empati dengan menanyakan empat pertanyaan penting ini Perasaan apa yang sedang dia sampaikan lewat tindakan atau kata-katanya? Mengapa dia merasa demikian? Apa yang mungkin dialami atau dipikirkan olehnya tapi tidak kuketahui? Mengapa aku tidak merasakan apa yang dia rasakan? Dengan memahami orang lain, Anda pun bisa menggali akar permasalahan yang dihadapi oleh Anda dan orang lain tersebut. Karena itu, penyelesaian masalah akan jadi lebih mudah dan lancar. 7. Berintrospeksi saat menerima kritik Melatih kecerdasan emosional juga penting untuk dilakukan saat Anda mengalami kejadian yang kurang mengenakkan seperti dikritik orang lain. Tanpa Anda sadari, kritik adalah hal yang Anda perlukan untuk mengembangkan diri. Maka, daripada berkecil hati atau marah-marah, sebaiknya gunakan kesempatan ini untuk berintrospeksi. Meskipun Anda dikritik dengan cara yang kurang sopan atau tidak menghargai, usahakan untuk fokus pada isi kritiknya, bukan cara penyampaiannya. Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang kira-kira membuat orang lain mengkritik diri Anda sedemikian rupa? Cobalah untuk mengesampingkan sejenak rasa sakit hati atau malu yang menyelimuti Anda dan pikirkan apakah kritik tersebut ada benarnya. Setelah itu, pikirkan juga bagaimana cara untuk memperbaiki diri Anda. 8. Memahami tubuh Anda sendiri Kecerdasan emosional berkaitan langsung dengan kondisi tubuh Anda. Ini karena setiap saraf dan sel dalam tubuh Anda saling berpengaruh. Jika Anda stres, Anda bisa jadi kehilangan selera makan atau sulit tidur. Atau jangan-jangan Anda merasa mual karena sedang gugup. Belajar untuk memahami tubuh Anda sendiri akan membantu Anda menyadari perasaan dan reaksi Anda terhadap situasi tertentu. 9. Terus melatih kebiasaan tersebut Cara terbaik untuk melatih kecerdasan emosional adalah dengan terus mempraktekkan langkah-langkah di atas. Proses melatih kecerdasan emosional bisa berlangsung sepanjang hidup Anda. Namun, semakin Anda giat berusaha, hasilnya pun akan semakin baik dan terasa dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus menunggu bertahun-tahun lamanya. Anda juga tak perlu susah-susah mengikuti terapi atau seminar pengembangan diri yang harganya tidak murah. Jika Anda memang percaya bahwa kemampuan mengelola emosi mampu meningkatkan kualitas hidup, Anda hanya butuh satu kunci sederhana, yaitu terus mendorong diri sendiri untuk melatih kecerdasan emosional. BACA JUGA Hati-hati Bahaya Memendam Emosi Sst… Orang Lain Tahu Kalau Anda Hanya Tertawa Basa-basi Mengetahui Jika Anda Berada Dalam Hubungan yang Abusive
BeberapaCara Mengendalikan Emosi Yang Bisa Anda Coba. Berikut ini adalah beberapa cara mengendalikan emosi negatif yang bisa Anda coba: 1. Berpikiran dan bersikap positif. Anda mungkin tidak dapat mengubah situasi buruk yang menimpa Anda, namun Anda bisa mengubah sudut pandang Anda untuk melihat situasi tersebut menjadi lebih positif. Terdengar sangat manusiawi ya kalau kita mencari sesuatu di luar diri kita untuk kemudian kita hubungkan dengan emosi yang ada dalam diri kita. Banyak orang menyalahkan orang lain atas harinya yang buruk, atau moodnya yang tidak yang lain, gampang bermuram durja ketika terjadi hal-hal buruk di luar prediksinya. Serta masih banyak kejadian lainnya. Padahal, fakta sebenarnya adalah, semua emosi yang ada dalam diri kita, solusinya gak perlu kita cari dari luar. Tapi justru kita sendirilah yang bisa menyembuhkannya. Ketika kita mampu mengendalikan emosi yang ada dalam diri, maka kehidupan kita akan berubah dan menjadi lebih baik. Gak percaya? Begini Mampu memutuskan bagaimana reaksi terhadap suatu keadaanunsplash/Siavash GanbariSeperti sudah dijelaskan sebelumnya, emosi datang dari dalam diri kita. Mengendalikannya memang gak semudah itu. Tapi, yang terpenting untuk dipahami adalah bahwa kita adalah pemilik dari diri kita kapanpun emosi negatif memenuhi pikiran dan diri kita, maka kita bisa memutuskan untuk mengekspresikannya atau Gak lagi menyalahkan orang lain atas hari yang buruk atau mood yang tidak stabilunsplash/Alex AlvarezOrang lain sama sekali tidak bisa mempengaruhi harimu. Kamu sendirilah yang sebenarnya membiarkan mereka merusak harimu. Kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan sekalipun, tidak bisa ditransfer oleh orang lain kan? Kamu bisa tetap ceria dan menjalani hari dengan bahagia meskipun orang-orang bersikap tidak menyenangkan padamu. Ingat, kamulah yang punya kendali atas emosimu sendiri. Baca Juga 7 Tanda Kematangan Emosional, Usia Tak Selamanya Menjamin Kedewasaan! 3. Emosi negatif yang kita rasakan mampu kita kendalikan dan buang jauh-jauhunsplash/Fabrizio VerrecchiaKetika dipenuhi dengan berbagai emosi negatif, kita cenderung untuk menyalurkan emosi tersebut. Alhasil, cap buruk akan menempel pada kita. Bayangkan jika kita berhasil mengendalikan semua emosi tersebut dan membuangnya jauh-jauh. Akan ada banyak keuntungan yang kita Dengan menyadari betul bahwa kendali emosi ada di tangan kita, semua akan berjalan dengan lancarunsplash/ OfficialMisal, ketika kamu berada pada situasi yang genting, otomatis emosi pertama yang akan kamu rasakan adalah panik. Ya kan? Namun, kalau kamu bisa mendeteksi hal itu sebagai emosi negatif yang hanya akan memperburuk situasi, kamu akan mengambil emosi panik itu dan membuangnya ketika kepanikan sudah bisa kamu atasi, maka kamu akan berpikir lebih jernih dan bisa mencari solusi dengan lebih Bahkan di saat terburuk pun, kita tetap bisa melangkah menuju kesuksesanunsplash/NeONBRANDKemampuan mengendalikan diri dan emosi dengan baik ini akan membuat kita mampu menyelesaikan segala hal yang kita kerjakan dengan hasil yang luar biasa. Kita gak mudah terpengaruh dengan apapun hal-hal eksternal di sekitar kita. Sehingga pekerjaan lebih fokus, gak gampang mengeluh, dan kita juga masih bisa mengerjakan hal lainnya tanpa merasa terbebani. Mengendalikan emosi memang gak segampang kedengarannya. Kamu perlu memberikan waktu beberapa detik untuk menenangkan diri terutama di situasi yang genting atau saat amarah sedang meluap. Yang pasti, kamu harus menguasai dirimu sendiri dengan baik. Berlatih mengendalikan diri juga cukup disarankan lho. Siap mencoba? Baca Juga 5 Tips Mengendalikan Emosi di Kantor, Supaya Gak Bad Mood Seharian IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
\n\n\n mampu mengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan
Setelahmengidentifikasi emosi apa adanya, Anda tahu bahwa emosi tersebut hanyalah perasaan dan tidak perlu mengendalikan Anda. 2. Pikirkan apa yang mampu Anda lakukan untuk mengatasi masalah. Adakalanya, ketidakmampuan mengendalikan emosi terjadi karena Anda tidak tahu cara mengendalikan diri. Karena apabila kita tidak mengendalikan emosi kita akan melakukan perbuatan yang tidak di sukai orang lain Jika kita bisa mengendalikan emosi kita akan disayang allah Latihandilakukan untuk menggali "Potensi Dalam" agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi.
Emosi merupakan perasaan yang kita ungkapkan karena adanya sebuah kondisi yang memungkinkan hati ini merasakan sesuatu. Emosi biasanya diungkapkan karena sesuatu yang berbeda dari biasanya, termasuk kondisi saat kita tertidur. Emosi bisa dilakukan pada saat tidak sadar dan dapat membahayakan diri jika tidak berhati-hati dalam menjaganya. Emosi dangat dipakai oleh seorang wanita, bahkan saat sedang diam sekalipun wanita memakai emosi mereka untuk mengungkapkan keadaannya saat ini. Setiap keadaan tentunya bisa kita rasakan sebelumnya. Jadi ketika kita mengendalikan emosi maka banyak godaan yang memungkinkan terjadi. Sebab emosi merupakan salah satu keadaan dimana seseorang tadi berusaha mengungkapkan perasaannya lewat emosinya dengan berbagai cara. Meskipun begitu kita tau emosi itu sangat mempengaruhi otak dalam berpikir, perasaan dalam mengungkapkan sesuatu, dan banyak sebab lagi yang dapat diraih dalam mengenalikan emosi tersebut. Oleh karena itu apakah manfaat yang dapat di peroleh ketika kita mengendalikan emosi?.. Simak dan pahami manfaatnya di bawah ini dengan baik.. Membuat Hati Terasa Tenang Banyak yang membuktikan bahwa untuk mengendalikan emosi itu dapat membuat hati terasa tenang. Bagaimana tidak, ketika kamu melihat pacar kamu selingkuh maka kamu mengendalikan emosi dan mencari pacar baru yang lebih baik. Apakah itu tidak tenang?, tentu saja hal tersebut bisa menenangkan hatimu. Kendalikan emosimu jika kamu ingin semua terasa tenang. Hal tersebut memungkinkan kamu bisa menjadi pemimpin di dunia ini. Melancarkan Pikiran Setiap pikiran akan lancar jika mampu mengendalikan emosi. Biasakan bila kamu mengendalikan emosimu ketika kamu berada dimana saja. Walaupun kamu bekerja meskipun ada orang yang tidak menyukainya maka kamu harus mengendalikan emosimu. Sebab hal tersebut akan melancarkan pikiran dan membuatmu memperoleh banyak rejeki. Selangkah Lebih Maju Setiap tindakan yang kita lakukan itu dapat mencerminkan kehidupan kita dalam memperoleh apapun. Sehingga jika kita dapat mengendalikan emosi maka hal tersebut dapat memperoleh selangkah lebih maju daripada biasanya. Setiap orang akan memperoleh perubahan dalam kehidupannya jika dia mau untuk membentuk sebuah perubahan yaitu mengendalikan emosi tersebut. Jika bisa untuk mengendalikan emosi maka kamu bisa selangkah lebih maju. Misalkan kamu cuek karena setiap orang mencemoohmu dalam perkembangan bisnismu. Memiliki Banyak Teman Banyak diantara kita yang memiliki banyak teman dalam hidupnya. Mereka itu adalah hal yang paling diinginkan sebab mereka bisa mengendalikan emosinya. Setiap emosi yang dilakukannya akan ditahan hingga emosi tersebut sesuai dengan perubahan yang terjadi. Sehingga mereka akan memiliki banyak teman jika mau untuk mengendalikan emosi. Disukai Banyak Orang Banyak diantara kita yang disukai banyak orang karena mereka bisa mengendalikan emosi mereka sendiri. Sebaliknya, jika mereka tidak bisa mengendalikan emosi mereka dalam bertindak maka banyak orang yang tidak menyukainya. Sehingga hal ini merupakan salah satu cara untuk menuju perubahan baik. Menjadi Contoh Setiap tindakan yang dilakukan akan berdampak dari contoh yang mereka lakukan. Seorang pemimpin akan mengendalikan emosi mereka, sebab mereka itu bisa menjadi contoh. Contoh ini dimaksudkan adlaah tindakan yang mereka lakukan itu baik, sehingga hal tersebut menjadi contoh banyak orang. Patut di contoh bukan jika kita bisa mengendalikan emosi saat ada masalah apa saja yang dialami. Mengerjakan Sesuatu Selalu Berhasil Bila kita amati dengan sepenuhnya, orang yang dapat mengendalikan emosi itu mereka adalah orang-orang yang berhasil. Sebab kesabaran dan ketenangan didapatkan sehingga menjadi salah satu cara untuk membentuk keberhasilan dengan cara terbaik. Dengan melakukan ataupun mengerjakan sesuatu pasti berhasil, sebagai misal kamu belajar dan ingin lulus dari kuliah. Maka kamu harus bisa mengendalikan emosi, mental, dan segala tindakan yang kurang baik. Sehingga hasil dari ujian yang dilakukan dapat memperoleh keberhasilan dalam tindakan yang dilkaukan. Banyak Di Sukai Wanita Wanita itu membutuhkan contoh yang baik. Sehingga banyak wanita yang selalu menyukai orang-orang yang dapat mengendalikan emosi mereka sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Dalam hal ini banyak cara yang dilakukan untuk mengendalikan emosi. Seperti menahan nafsu berbicara ketika ada orang yang menyangkal hal-hal yang ada pada pikiran kita untuk kemajuan yang dilakukan. Menenangkan Hidup Hidup ini akan lebih tenang jika dapat mengendalikan emosi. Sehingga banyak orang akan lebih tenang jika emosi mereka tertata dengan baik. Oleh sebab itulah emosi jika dikendalikan dengan baik akan memperoleh ketenangan hidup, ketentraman, hingga semua yang terkait dengan kesuksesan. Banyak orang yang memberikan pengaruh yang hebat terhadap semua yang baik dalam hidup mereka hanya karena mereka bisa mengendalikan emosi.
Sampaisekarang metode ini sudah berkali-kali mengalami perubahan, disesuaikan dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi dalam alat permainan. Salah satu definisi dari terapi bermain adalah : proses hubungan anak dan terapis, yang dapat mengeksplorasi perasaan anak, serta untuk membantu menyelesaikan atau mengatasi masalah yang dihadapi
Memasuki usia prasekolah, anak-anak pasti makin suka bermain. Bagaimana tidak? Karena setelah new normal, si Kecil jadi akan punya banya... 3 ibu tandai artikel ini bermanfaat Memasuki usia prasekolah, anak-anak pasti makin suka bermain. Bagaimana tidak? Karena setelah new normal, si Kecil jadi akan punya banyak kesempatan untuk sering berinteraksi dengan anak-anak lain yang sebaya. Entah itu di sekitar rumah atau teman baru di sekolah PAUD-nya. Senang ya, Bu, melihat si Kecil sudah bisa bebas bermain? Bergaul tidak hanya menyenangkan, tapi juga penting bagi anak, lho. “Menjalin pertemanan akan sangat membantu anak-anak belajar berkomunikasi, berbagi, merasakan empati, menghadapi konflik, dan mengasah kreativitas mereka," kata Rachelle Theise, asisten profesor klinis dan psikolog anak di NYU Child Study Center di New York City. Tapi di sisi lain, Ibu juga mungkin bertanya-tanya bagaimana cara terbaiknya untuk mempersiapkan si Kecil bisa bergaul dan berteman akur dengan teman baru. Mengingat, ia selama ini mungkin sudah terlalu lama beraktivitas di rumah saja bersama anggota keluarganya. Nah, salah satu caranya adalah dengan mengajak anak bermain untuk mengasah kemampuan berkomunikasi, mengelola emosi, dan berempati. Dengan begitu, si Kecil akan memiliki “modal” yang kuat untuk bisa mengeksplor dan menjalin pertemanan di sekolah barunya nanti. Lalu, apa saja, ya, contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang direkomendasikan? Contoh Permainan Sosial Emosional Anak Usia Dini Agar waktu bermain anak semakin seru dan menyenangkan, berikut ini adalah rekomendasi permainan sosial emosional anak usia dini yang baik untuk mengasah keterampilan sosial emosional si Kecil. 1. Role Play Role play atau bermain peran merupakan salah satu contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang bisa si Kecil mainkan. Melalui permainan ini, anak bisa belajar tentang berbagai kondisi dan situasi yang pernah mereka lihat sehari-hari, Bu. Ia juga bisa terdorong menggunakan imajinasinya untuk “menghidupkan” skenario cerita yang ada di di dalam benaknya. Role play juga memungkinkan anak-anak mencicipi bagaimana rasanya menjadi orang dewasa, misalnya menjadi orang tua, atau memerankan profesi tertentu. Lewat permainan ini, anak-anak bisa mempraktikkan bagaimana seorang karakter itu berdialog dan berperilaku dari situasi-situasi yang mungkin pernah mereka amati sebelumnya. Sebagai contoh, anak berpura-pura menjadi seorang supir bus atau masinis kereta yang sehari-harinya mengantar jemput orang-orang karena si Kecil sering kali diajak Ayah dan Ibu bepergian dengan transportasi umum. Atau, undang teman-temannya untuk bermain di rumah dengan berpura-pura menjadi astronot yang bepergian ke luar angkasa. Contoh lainnya, ajak anak dan teman-temannya berpura-pura menjadi sekelompok superhero yang akan menyelamatkan dunia. Permainan role play cocok untuk mengasah imajinasi dan kreativitas anak, melatihnya berkomunikasi, berempati, sekaligus mengajarkan cara menyelesaikan masalah dari “skenario” yang berbeda-beda. Memutuskan siapa yang akan “berakting” sebagai siapa bisa jadi kesempatan untuk anak belajar bernegosiasi dan bergiliran, lho! Ibu hanya perlu menyediakan alat peraga, kostum, dan peralatan yang sesuai dengan tema role play anak, dan biarkan anak bermain mewujudkan imajinasinya. 2. Permainan Raba-Raba Ada banyak contoh permainan tradisional yang bisa meningkatkan kemampuan sosial dan emosional anak. Salah satunya adalah permainan raba-raba untuk membantu anak dan teman-temannya untuk lebih saling mengenal satu sama lain. Permainan ini bisa dilakukan oleh minimal 3 orang, Bu. Jadi, jangan lupa ajak teman-teman si Kecil untuk ikut bermain ya! Cara mainnya gampang, kok. Minta si Kecil dan teman-temannya untuk hompimpa dulu untuk menentukan siapa yang jadi Si Peraba. Jika si Kecil yang menang menjadi Si Peraba, Ibu tutup matanya dengan kain penutup sementara anak-anak yang lain berdiri mengelilingi Si Peraba. Setelah itu, Ibu bisa minta teman-temannya untuk bernyanyi sambil berjalan melingkari Si Peraba. Setelah lagu selesai dinyanyikan, instruksikan teman-temannya untuk berhenti dan jangan membubarkan lingkaran. Nah selanjutnya, minta Si Peraba meraba-raba mencari temannya. Setelah mendapat teman, Si Peraba harus menebak siapa yang ia pegang. Apabila tebakannya betul, anak yang dipegang Si Peraba akan menggantikan peran si Kecil untuk di babak selanjutnya. Baca Juga 9 Ide Kegiatan Seru untuk Anak-Anak Weekend di Rumah 3. Bermain Kereta-Keretaan Mungkin terdengar sepele, tapi siapa sangka kalau bermain kereta-keretaan juga dapat membantu mengasah kemampuan sosial dan emosional anak? Ya! Kereta-keretaan adalah permainan yang bisa dimainkan oleh sekitar 5-10 orang. Ibu bisa mengajak teman-teman si Kecil untuk memainkan permainan ini. Pertama-tama, Ibu bisa mulai dengan mengumpulkan kardus bekas atau yang tidak terpakai dan bagikan pada anak-anak. Persiapkan pula peralatan menggambar dan minta anak-anak untuk menggambarkan lokomotif dan gerbong kereta di dinding bagian luar kardus yang mereka miliki. Anak-anak juga bisa menggunakan spidol berwarna dan stiker agar masing-masing “gerbong”nya bisa mewakili karakter dan kepribadian masing-masing anak. Setelah gerbong berhasil digambar, arahkan anak-anak untuk mengurutkan setiap kardus sehingga menyerupai sebuah deretan gerbong kereta sungguhan. Minta anak memasuki gerbong miliknya masing-masing dan siap meluncur seperti kereta api sesungguhnya. Agar lebih seru dan menyenangkan, minta anak-anak untuk memainkan kereta sambil bernyanyi “Naik Kereta Api”. Permainan kereta-keretaan ini akan mengajarkan anak untuk bisa berbagi dengan saling meminjam alat gambar, saling tolong menolong membantu temannya untuk mewarnai atau meraih spidol yang letaknya jauh, dan bekerja sama untuk menyusun gerbong dan “menjalankan” keretanya. 4. Menggambar dengan Mata Tertutup Mengenali emosi dan menumbuhkan empati anak terhadap orang lain juga bisa dengan mengajaknya bermain menggambar dengan mata tertutup. Caranya, mintalah anak menggambar dengan mata tertutup kain. Setelah ia selesai, bukalah penutup matanya, lalu lihat gambarnya bersama-sama. Selanjutnya, gantian Ibu yang menggambar dengan mata tertutup. Di akhir permainan, Ibu bisa menjelaskan makna melakukan kegiatan sosial emosional anak usia dini. Contoh saja, mengenai betapa sulitnya bagi anak-anak yang tidak bisa melihat berjuang melakukan pekerjaan sehari-hari. 5. Tebak Kata dengan Telinga Ditutup Satu lagi contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang ini mirip dengan menggambar dengan mata tertutup, tapi dimodifikasi untuk menunjukkan keterbatasan fisik lainnya. Permainan tebak kata juga mampu mendorong anak untuk bekerja sama dalam tim yang akan melatih kemampuan sosial emosionalnya. Sebagai contoh, Ibu mengajak anak bermain tebak kata dengan telinga tertutup untuk memahami bagaimana rasanya tidak bisa mendengar. Ibu bisa meminta si Kecil menutup kedua telinganya, kemudian Ibu mengucapkan satu kata tanpa bersuara. Lalu, giliran Ibu yang menebak ucapan kata anak dengan kedua telinga ditutup. Di akhir permainan, Ibu bisa menjelaskan makna dari permainan ini, yakni merasakan bagaimana sulitnya anak-anak yang tidak bisa mendengarkan karena keterbatasan fisik. 6. Bermain Boneka Kalau si Kecil punya banyak koleksi boneka, yuk manfaatkan “teman-teman”nya ini! Bermain boneka sambil bermain peran juga merupakan contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang bagus untuk si Kecil, Bu. Sebab, permainan ini baik untuk mengasah imajinasi, kreativitas dan empati anak, terlepas apa pun jenis kelamin mereka. Selain itu, bermain boneka juga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Ini karena anak-anak akan belajar berkomunikasi yang mampu membantu mereka mempelajari kosakata baru. Saat mengajak dan menemani anak bermain peran, coba pancinglah imajinasi mereka untuk membuat jalan cerita dari kegiatan sehari-hari. Misalnya, ketika anak diberikan dua boneka, ia akan otomatis membuat permainannya hidup dengan menciptakan percakapan antar boneka. Ibu bisa mengajarkannya membuat jalan cerita bahwa salah satu boneka yang dimainkan sedang sakit, kemudian boneka lainnya menghibur atau menemani boneka yang sedang sakit tersebut. Selanjutnya, biarkan anak Ibu menyampaikan perasaan dan pendapatnya mengenai tokoh yang ia perankan. Selain melatih anak untuk berimajinasi dan memecahkan masalah, cara ini dapat membantu meningkatkan kemampuan empati dan bersosialisasi sekaligus mengajarkannya untuk menanam hal-hal kebaikan. Contoh lainnya, si Kecil juga bisa belajar merawat diri lewat permainan boneka Barbie dengan menggantikan pakaiannya, memasangkan kancing dan ritsleting, menyisir dan mendandani rambut, hingga menidurkan boneka. Ibu bisa meminta anak memastikan bonekanya dalam keadaan baik serta berimajinasi tentang apa yang diinginkan atau dibutuhkan boneka tersebut. Supaya lebih menyenangkan, undang teman-teman si Kecil untuk bermain bersama ya. Dari sini, Ibu akan bisa memperhatikan bagaimana si Kecil dan teman-temannya berinteraksi, bernegosiasi, dan menghadapi konflik ketika sedang bermain. Baca Juga Contoh Kegiatan Motorik Kasar untuk Anak Usia 4-5 Tahun 7. Menggambar dan Menebak Ekspresi Wajah Di usia ini, anak sudah mulai bisa menunjukkan berbagai macam emosi. Entah itu sedih, senang, marah, ataupun kesal. Nah, anak perlu mengenal dan memahami emosi serta perasaannya agar kelak ia bisa berkomunikasi dengan efektif, membangun hubungan yang lebih baik, dan menghindari atau menyelesaikan konflik. Mengenal emosi juga dapat membantu anak mengekspresikan apa yang anak rasakan atau butuhkan dengan jelas, Bu. Oleh karena itu, Ibu bisa mengajarkan mereka bagaimana mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat. Salah satu caranya dengan mengajak anak menggambar ekspresi wajah, lalu minta ia untuk menebaknya. Pertama-tama, Ibu bisa membagikan kertas berwarna kepada anak dan minta mereka untuk menggambar beragam jenis ekspresi, seperti senang, sedih, takut, sakit, dan marah. Jika sudah selesai, masukkan gambar-gambar tersebut ke dalam sebuah kotak. Selanjutnya, minta anak Ibu untuk mengambil salah satu kertas. Jelaskan jika setiap anak yang mengambil kertas harus memperagakan emosi sesuai dengan ekspresi yang tertera di kertas dari dalam kotak. Contoh permainan sosial emosional anak usia dini ini sangat bagus dilakukan agar anak semakin tahu emosi yang dia rasakan. Dengan begitu, emosinya pun akan terasa stabil saat dewasa nanti. Bila anak bisa mengenali emosi yang ditebaknya, Ibu bisa memberikan pertanyaan kepadanya tentang apa penyebab emosi tersebut dan bagaimana solusi yang pantas diberikan kalau seseorang mengalami hal tersebut. Misalnya, ketika anak mendapat kertas emosi menangis, Ibu bisa menanyakan kepada anak kira-kira apa penyebab temannya menangis dan apa yang harus dilakukan orang lain agar temannya tidak menangis lagi. 8. Bermain Bola Bermain bola atau melakukan permainan dalam tim lainnya dapat mendorong anak untuk bekerja sama sekaligus melatih kemampuan sosialnya. Tak hanya itu, anak juga belajar bekerja sama, tanggap untuk bermain bergiliran dengan teman-teman lainnya, seperti kapan harus menendang atau melempar bola, dan kapan harus menerima bola dan mengamankan gawang. Melalui permainan ini, ajari pula anak mengenai sikap yang tepat bila ia menang misalnya tidak boleh mengejek kawan yang kalah, sikap yang benar bila ia kalah misalnya tidak menyalahkan orang lain atas kekalahannya, cara bekerja sama yang baik dengan teman dalam satu timnya, dan lain-lain. 9. Cari dan Temukan Benda Contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang bisa si Kecil mainkan selanjutnya adalah mencari dan menemukan sebuah benda. Permainan sederhana nan mudah ini bisa membantu anak berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Ibu perlu melibatkan 4 orang atau lebih, seperti anggota keluarga di rumah atau teman-teman si Kecil di sekitar rumah. Kemudian, bagi menjadi dua kelompok permainan dan minta mereka mencari benda-benda yang ada di sekitar rumah. Anak yang mengenal rumah dengan baik harus dibagi rata dalam setiap kelompok. Mulailah meminta mereka untuk mencari benda-benda yang ada di sekitar rumah. Misalnya, Ibu bisa memerintahkan, “Coba cari benda bulat berwarna hitam”, atau “Sekarang cari benda persegi panjang warna merah”, dan sebagainya. Melalui permainan ini, anak bisa membiasakan diri untuk mengenali dan melakukan instruksi tertentu yang Ibu berikan. Lebih dari itu, permainan temukan benda juga melatih anak bekerja sama dan memahami emosi orang lain. Nah, itulah contoh permainan sosial emosional anak usia dini yang bisa menjadi inspirasi Ibu. Ternyata mengajarkan keterampilan sosial emosional pada anak tidak sesulit yang dibayangkan, ya, Bu, bila tahu caranya. Kenapa Penting Mengasah Kemampuan Sosial Emosional? Bermain merupakan salah satu stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang anak, Bu. Tidak hanya meningkatkan perkembangan motorik kasar dan halusnya. Mengenalkan permainan yang tepat juga dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan emosionalnya juga, lho. Mengapa demikian? Aspek sosial dan emosional anak menjadi salah satu aspek yang penting untuk membantu anak bersosialisasi. Selain itu, bisa membantu anak untuk tumbuh dengan pribadi yang baik saat dewasa nanti. Penting untuk diingat bahwa karakter seorang anak mulai terbentuk sejak usia dini. Jika orang tua mengajarkan pola asuh yang salah, maka bukan tidak mungkin jika emosi anak terganggu. Beberapa anak mungkin menjadi pemalu, ada juga anak yang pendiam, ada juga anak yang mudah marah, dan lain sebagainya. Itulah kenapa orang tua juga perlu memperhatikan perkembangan emosi anak sejak usia dini. Baca Juga Tips Dukung Perkembangan Sosial Anak Bagi Orang Tua yang Bekerja Terlebih di rentang usia ini, anak-anak usia prasekolah sebetulnya sudah siap bersosialisasi, lebih bersemangat mencoba hal-hal baru, punya rasa ingin tahu dan imajinasi yang besar untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang dunia yang mereka lihat, serta sudah mampu menunjukkan berbagai emosi. Nah, melalui bermain, anak-anak bisa belajar berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Dengan bermain, anak-anak juga punya kesempatan untuk belajar berinteraksi dan bergaul dengan anak-anak sebayanya. Anak-anak akan banyak belajar bagaimana caranya tanggap untuk berbagi, bergiliran menggunakan mainan, bernegosiasi, berempati terhadap teman-temannya, menyelesaikan masalah, serta berkomunikasi menggunakan kata-kata yang baik, yakni “maaf”, “tolong”, dan “terima kasih”. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Ibu menyediakan pilihan permainan yang mampu mendorong rasa rasa empati, serta keinginan kerja sama dan keinginan bersosialisasi dengan orang lain. Selalu Temani Anak Bermain Sambil Belajar Bisa dibilang, otak anak ibarat spons yang mampu menyerap segala sesuatu di sekitarnya dengan cepat, Bu. Jadi saat mereka berinteraksi dan bergaul dengan teman-teman sebayanya, anak bisa cepat belajar bagaimana seharusnya mereka berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa orang tua harus terus mendampingi anak-anak ketika sedang asyik bermain. Selain untuk memantau secara langsung perkembangan si Kecil, menemani anak bermain adalah salah satu cara orang tua untuk membantunya mengembangkan keterampilan sosial emosional dan pengendalian emosi. Sebagai contoh, Ibu bisa turun tangan untuk memberikan pengertian ketika mainannya direbut atau ketika si Kecil tidak mau meminjamkan mainannya. Pendampingan yang Ibu lakukan ini bisa membantu anak belajar bagaimana cara bermain yang benar dan berinteraksi secara positif. Tapi selain itu, jangan lupa juga untuk senantiasa mendampingi si Kecil belajar sambil bermain dengan memberikan si Kecil susu Bebelac 4 GroGreat+ setiap pagi dan malam sebelum tidur untuk mengoptimalkan asupan nutrisinya. Sebab, ingat ya, Bu, anak tidak hanya memerlukan stimulasi dari permainan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Melanjutkan pemenuhan asupan nutrisi yang lengkap dari susu pertumbuhan terfortifikasi DHA dan makanan sehat bergizi juga sangat penting untuk anak di usia prasekolah ini. Karena, para ahli menyatakan periode emas pertumbuhan otak anak akan terus berlangsung hingga si Kecil berusia lima tahun. Nah, Bu, Bebelac 4 GroGreat+ kini sudah dilengkapi dengan formula baru yang mengandung Triple A dengan DHA lebih tinggi serta asam lemak omega 3 asam alfa linolenat, dan asam lemak omega 6 asam linoleat untuk mendukung perkembangan daya pikir, pencernaan dan keterampilan sosio-emosional si kecil memasuki masa prasekolah dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Susu Bebelac 4 juga diperkaya dengan FOSGOS 19 yang teruji klinis untuk mendukung kesehatan kesehatan saluran cerna anak happy tummy, serta 12 vitamin dan 4 mineral yang terdiri dari vitamin C, kalsium, zat besi, dan iodium. Dengan asupan nutrisi yang baik dan stimulasi yang tepat happy brain, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria happy heart dan bersemangat untuk bersosialisasi dan mengeksplorasi hal-hal baru di sekolah nanti. Jangan lupa juga daftarkan diri Ibu di Bebeclub untuk dapatkan lebih banyak lagi tips dan informasi terbaru untuk menemani masa prasekolah si Kecil, ya! Referensi Web MD. Diakses pada 4 Oktober 2022. Web MD. Diakses pada 4 Oktober 2022. Very Well Family. Diakses pada 4 Oktober 2022. Jurnal Ilmiah Potensia. Diakses pada 4 Oktober 2022. Parents. Diakses pada 4 Oktober 2022. Raising Children. Diakses pada 4 Oktober 2022.
. 158 23 424 49 148 250 125 201

mampu mengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan